TANBIH MURSYID THORIQOH SHIDDIQIYYAH TENTANG PEMILU - WARGA10-JATENG

Breaking

Senin, 22 April 2019

TANBIH MURSYID THORIQOH SHIDDIQIYYAH TENTANG PEMILU

 
 TANBIH MURSYID THORIQOH SHIDDIQIYYAH

TANBIIH
1. Saya sebagai pimpinan Thoriqoh Shiddiqiyyah seluruh Indonesia mempunyai kewajiban mengingatkan kepada seluruh warga Thoriqoh Shiddiqiyyah agar warga Shiddiqiyyah tidak terjerumus kedalam kesia-sian, kedalam perbuatan cela-mencela, fitnah-memfitnah sesama warga Indonesia, sesama umat Islam hanya karena dukung-mendukung salah satu calon presiden.
2. Bila saya tidak mengingatkan niscaya adalah berdosa membiarkan warganya terombang-ambing dalam ke sia-siaan.
AT TANBIH YANG PERTAMA :
 
QULIL LAHUMMA MAALIKAL MULKI TU’TIL MULKA MAN TASYA’U, WA TANZI’UL MULKA MIMMAN TASYA’U, WA TU’IZZU MAN TASYA’U, WA TUDZILLU MAN TASYA’U, BIYADIKAL KHOIR, INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR (Ali Imron : 26)
“Katakanlah (Muhammad), wahai Tuhan yang memiliki segala kekuasaan, Engkau memberikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau jatuhkan kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau memulyakan kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan kepada siapapun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu”
Ayat ini menerangkan :
1. Alloh-lah yang memiliki kekuasaan.
2. Alloh-lah yang memberikan kekuasaan kepada siapapun yang di kehendaki.
3. Alloh-lah yang mencopot kekuasaan kepada siapapun yang di kehendaki.
4. Alloh-lah yang memulyakan kepada orang yang dikenhendaki.
5. Alloh-lah yang menghinakan kepada orang yang dikehendaki.

AT TANBIH KEDUA :
 
WA‘ASAA AN TAK-ROHUU SYAIAN WAHUWA KHOIRUL LAKUM , WA ‘ASAA AN TUHIBBUU SYAIAN WAHUWA SYARRUL LAKUM, WALLOHU YA’LAMU WA ANTUM LAA TA’LAMUUN (Albaqoroh : 216)
“Dan boleh jadi kamu tidak menyukai akan sesuatu, padahal dia itu baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu menyukai akan sesuatu, padahal ia itu tidak baik bagi kamu. Dan Alloh Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahui”
Ayat ini menerangkan :
1. Kadang apa yang kita sukai, kita puji, padahal jelek bagi kita.
2. Kadang apa yang tidak kita sukai, kita benci, padahal ia itu baik bagi kita.
3. Alloh-lah Yang Maha Tahu, tetapi kita tidak mengetahuinya.
Oleh sebab itu kita sebagai orang yang berpendidikan Shiddiqiyyah, janganlah menjelek-jelekkan salah satu calon, karena kita tidak suka atau hanya suka karena kita dibayar dengan uang.
Dan jangan pula kita puji-puji salah satu calon, hanya karena suka atau karena ada uang atau karena sebatas kita senang.
Sebaiknyalah kita doakan siapa yang menang, semoga jadi pemimpin yang baik dan tidak ingkar.
Dan siapa yang kalah, semoga sabar, tidak putus asa.
Ulet dalam perjuangan, sopan dalam kemenangan.

AT TANBIH KE TIGA  :
 
1. WAL FITNATU ASYADDU MINAL QOTLI (Albaqoroh : 191)
“Fitnah itu adalah lebih dahsyat daripada pembunuhan”
2. WAL FITNATU AKBARU MINAL QOTLI (Albaqoroh : 217)
“Fitnah itu lebih besar daripada pembunuhan”
Mengapa fitnah itu dikatakan lebih besar daripada pembunuhan ?
1. Bila ada orang yang betul-betul berbuat jahat dan kenyataanya telah diketahui oleh umum, kemudian diberitakan di surat kabar, itu bukan fitnah, hanya memberitakan fakta apa yang terjadi.
2. Akan tetapi bila ada orang yang tidak pernah berbuat jahat, tetapi di beritakan seorang yang tidak senang kepada orang itu, dikatakan berbuat jahat, inilah namanya fitnah.
3. Apalagi fitnahnya dimasukkan surat kabar yang telah terkenal, maka dampaknya sangat luas.
1) Dampak yang pertama
Si tukang fitnah adalah orang pembohong publik.
2) Dampak yang kedua
Bila masyarakat luas percaya, maka masyarakat luas diracuni fitnah oleh tukang fitnah.
3) Dampak yang ketiga
Orang yang difitnah kemudian dirugikan nama baik atau dicemarkan.
Pada tahun 1994, Shiddiqiyyah Losari Ploso ~ Jombang difitnah oleh pimpinan Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyyah Kebon Jeruk Jakarta, namanya Nur Iskandar. Fitnahnya dimasukkan pada surat kabar Mingguan Kompas, tanggal 30 Januari, tahun 1994.
Di halaman 2, dikatakan :
1. Aliran Shiddiqiyyah di Jombang yang kemudian dilarang oleh Departemen Agama.
2. Suatu aliran yang antara lain menghalalkan pengikutnya tidak sholat Jum'at
3. Aliran ini tidak benar.
Bila tiga macam tuduhan pada Shiddiqiyyah Jombang ada buktinya, itu namanya bukan fitnah.
Tetapi kenyataannya sejak tahun 1972 - 2014, tiga macam tuduhan tersebut tidak terbukti.
1. Shiddiqiyyah tidak pernah dilarang oleh pemerintah, malahan kejaksaan tinggi Jawa Timur mengesahkannya.
2. Shiddiqiyyah tidak pernah menghalal-kan tidak sholat Jum’at.
3. Shiddiqiyyah itu ajaran yang bersumber dari Alquran dan Hadits Nabi.
Apakah Nur Iskandar bisa membuktikan tuduhannya itu ? Mengapa tidak memberikan buktinya ?
Mengapa orang yang mengklaim dirinya Kyai Haji, penggali Alquran suka memfitnah? Lesannya sudah diwudlui dengan air kok malah masih beracun fitnah ?
Orang-orang Shiddiqiyyah yang betul-betul masih cinta kepada Shiddiqiyyah, setelah membaca Tanbeh ini, terserah, mau berfikir jernih atau tetap dalam Shiddiqiyyah atau keluar dari Shiddiqiyyah.
Berfikirlah yang jernih !
Bacalah tanggapannya dalam buku yang telah saya tulis dahulu !

AT TANBIH KE EMPAT :
 
1. Saya adalah orang Indonesia beragama Islam, yang berfaham Tasawuf. Sebagai orang Tasawuf, saya hanya mendoakan keselamatan bersama dunia dan akherat.
2. Oleh sebab itu siapapun yang datang ke rumah saya, minta doa tentang keselamatan dunia akherat, pastilah saya doakan.
3. Begitu pula calon presiden yang datang ke rumah saya hanya minta doa keselamatan dunia akherat, saya doakan.
4. Tetapi kalau minta dukung- mendukung, saya bebas dari dukung-mendukung.
5. Semua warga Shiddiqiyyah, merdeka siapa yang dipilih, tetapi janganlah melontarkan fitnah kepada siapapun, karena fitnah itu adalah perbuatan syaithon.

Haraplah diperhatikan Tanbeh ini !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.