Kapan saja dalam keadaan apasaja, pasti ingin tujuannya mengalami sukses, satupun tidak ada orang yang tujuan perjuangan baik itu mengalami kegagalan. Itu pasti dimana saja didunia ini. Untuk mencapai kesuksesan dalam perjuangan baik itu harus mempunyai kunci sukses. Kunci sukes itu menjadi jiwanya niat perjuangan, yang baik tadi.
Apakah kunci untuk sukses segala tujuan yang baik itu? apa kuncinya?
QS 33 Al Ahzab 21 Rasulullah suri tauladan yang baik
( 21 ) لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
( 21 ) Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kuncinya itu uswatun hasanah. Itu kuncinya, itu jiwanya. Contoh-contoh yang baik, tujuan baik, kunci yang baik. Dan yang dibuat contoh oleh Allah di dunia ini hanya 1 orang, Rosululloh Muhammad Saw. Tersebut dalam alquran Rosul itu uswatun hasanah. Uswatun hasanah itu kunci untuk mencapai tujuan. Contoh dari Rosululloh untuk mencapai tugas rohmatan lil alamin tersenut dalam QS Mudastir.
"Yaa Ayyuhal muddastir. Qum Fa andzir. wa robbaka fa kabbir. Wa syiiyabaka fatohir. Wa rujza fahjur"
pertama kalimatnya
Yaa ayyuhal mudazir, wahai orang orang yang berselimut. Bosen aras-arasen, takut dikritik dicela. Semua itu adalah selimut yang menyelimuti manusia. Termasuk Rosululloh sebagai manusia diliputi oleh selimut. Selama tidak menerobos selimut, tidak akan sukses. Bagaimana sukses sedang di kubur selimut. Yang dimaksud bukan selimut kain, tapi selimut maknawi. Pikiran, hati dikubur selimut. Macam-macam selimut.
Pertama ini harus diinsyafi. Bahwa kita dikubur bermacam-macam, berlapis lapis selimut. Menginsyafi diri kita banyak selimutnya. Untuk bisa lepas dari selimut harus, menghidupkan kemauan. Maka ayatnya qum fa andzir. wahai orang yang berselimut berdirilah, menghidupkan.
Pertama ini harus diinsyafi. Bahwa kita dikubur bermacam-macam, berlapis lapis selimut. Menginsyafi diri kita banyak selimutnya. Untuk bisa lepas dari selimut harus, menghidupkan kemauan. Maka ayatnya qum fa andzir. wahai orang yang berselimut berdirilah, menghidupkan.
qum--> perintah bangunlah
fa-andzir --> maka berilah peringatan
sebelum dakwah menyampaikan peringatan-peringatan, paling awal yang harus dilakukan melepaskan macam-macam selimut. Jadi kunci pertama, melepaskan macam-macam selimut itu. Pertama, qum, bangunlah kemauan. Kalau tidak ada kemauan tidak akan ada jalan, ada kemauan pasti ada jalan. Orang ingin membangun sebuah gedung, Meterial lengkap, tenaga lengkap, biaya lengkap, gambar gambar lengkap. Tapi kemauan tadak ada. Semua nya itu material tinggal material, biaya tinggal biaya, tenaga tinggal tenaga, semuanya tidak akan wujud,
Jadi yang pertama harus qum melemparkan semua selimut yang berlapis lapis. kemauan yang keras, kemauan yang hidup. Itu Mesin yang pertama harus dihidupkan. Pertama kemauan irodah. Kalau kemauan sudah hidup, harus kemauan itu dilindungi jangan sampai, hidupnya kemauan seperti nasib bayi yang mati dalam kandungan. Apa artinya? Kemauan sudah hidup tapi mati dalam kandungan, tak ada artinya, Tak mungkin bisa sukses. Apa untuk melindungi kemauan supaya hidup terus? Yaitu rasa kemampuan. Untuk mencapai suksesnya tujuan kebaikan. Kalau tidak ada rasa kemampuan, kemauan mati dalam kandungan
Contoh seperti bayi mati dalam kandungan begini : Apakah /mungkinkah saya mampu mencapai tujuan ini? Itu bahaya. Seharusnya, saya mampu mencapai itu. Ini sugesti diri. Jadi diri kita harus disugesti. Di dalam Al-Quran banyak ayat sugesti.
Surat Al-Qasas Ayat 77 :
Surat Al-Qasas Ayat 77 :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Mungkinkah kita bisa berbuat baik seperti Allah telah berbuat baik kepada kita? Ini mustahil. Jadi perintah itu Wa akhsi, kamu harus berbuat baik. Apa bisa kita berbuat baik spt Allah? Kalau kita merasa bisa, takabur. Ini sulit. Itu namanya sugesti diri, rasa kemampuan. Setelah kemauan, rasa kemampuan. Ayat lain, mengenai sugesti diri.
Surat Muhammad ayat 7 :
Surat Muhammad ayat 7 :
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Apakah Allah perlu ditolong? Ini kan aneh. Allah Maha Kuasa, tidak perlu pertolongan. Tapi mengapa diperintah menolong Allah? Ini sugesti diri. Jadi pertama, prosesnya menghilangkan/ melepas selimut. Kunci sukses yang pertama, untuk bisa melepaskan itu menghidupkan kemauan.
Yang ke 3,menghidupkan kemauan dari kematian dalam kandungan niat. Setelah kemauan hidup, sugesti diri ada, apa setelah itu? Penampilan. termasuk, warobbaka fakabir. Wasiyabaka fatohir
Yang ke 3,menghidupkan kemauan dari kematian dalam kandungan niat. Setelah kemauan hidup, sugesti diri ada, apa setelah itu? Penampilan. termasuk, warobbaka fakabir. Wasiyabaka fatohir
siyabaka, pakaiamu
fatohir, cucilah
tapi yang dimaksud bukan itu. wasiyabaka fatohir, kamu harus, penampilanmu harus suci. Misal kita akan dakwah masalah kebersihan, tampillah pada dirimu kebersihan, Kita akan dakwah supaya berani, tampillah dirimu keberanian. kalau mau dakwah shodaqoh, tampillkanlah dirimu shodaqoh. kalau mau dakwah bijaksana, tampaillah bijaksana.
bagaimana orang percaya, kita mengajak persatuan tapi yang mengajak persatuan melakukan praktek perpecahan. kita mengajak harus demawan, tapi yang mengajak itu medit/pelit. apa mugkim orang mau mengikuti?. Itupun tidak cukup.
Warruj-ja fahzur - dan kepada sesuatu yang jelek/ keji pindahkan. Kalau orang itu berada di telek, tidak mau hijrah selama itu dia akan mambu telek. itupun cara suksesnya.
Jangan kamu mengharap-harap imbalan yang banyak, ini tentang ikhlas. Jika kita mengajak kebaikan, lalu mengharap dipuji ini namanya tidak ikhlas. masyarakat cuma butuh diberi contoh jangan mengharap-harap dihargai orang banyak ciptakan harga diri terhadap orang lain, orang lain akan menghargai sendiri. jadi kalau mau sukses, itulah kunci menuju sukses. surat QS Al-mudasir, termasuk surat awal yang turun
Jangan kamu mengharap-harap imbalan yang banyak, ini tentang ikhlas. Jika kita mengajak kebaikan, lalu mengharap dipuji ini namanya tidak ikhlas. masyarakat cuma butuh diberi contoh jangan mengharap-harap dihargai orang banyak ciptakan harga diri terhadap orang lain, orang lain akan menghargai sendiri. jadi kalau mau sukses, itulah kunci menuju sukses. surat QS Al-mudasir, termasuk surat awal yang turun
Kebanyakan orang berjuang tidak dihargai masyarakat, cukuplah Allah SWT sendiri yang menilai. itu yang saya tempuh, saya contoh dalam perjuangan shiddiqiyyah. Saya tidak ingin dipuji orang, hanya saya mencontoh Rosulloh. Karena Contoh Rosululloh itu kuncinya sukses. Rosul sumber ilmu dan amal. Bukan ilmu saja, tapi mengamalkan. Oleh sebab itu setelah kita meresmikan perpustakan perpustakaan kita bangun, tapi kita tidak seperti perpustakaan. kenapa tidak seperti perpustakaan. dalam perpustakaan, macem macem buku, macem macem ilmu.ada Ilmu pertanian, ilmu ekonomi, ilmu agama. Tapi perpustakaan tidak mengerti apa yang di dalamnya. Seperti kaset, disetel bunyi tapi dia tidak mempunyai pengertian yang dibunyikan. Maka perlu membangun perpustakaan, tapi kita tidak seperti perpustakaan
dalam QS Jumat ada sindiran yang tajam, terhadap orang yang tidak ngerti pada apa yang dibawa.
orang-orang yang membawa kitab taurat, kemudian tidak mengamalkan, ia seperti keledai membawa kitab yang tebal. Keledai, hayawan, membawa kitab yang tebal. Tapi tidak mengerti atas apa yang dibawa. ini sindiran tajam. Itulah sebabnya harapan saya, bukan hanya diisi kitab saja, perlu dibaca, dimengerti, ilmunya diamalkan. kalau tidak begitu kita seperti keledai. Alangkah buruknya manusia seperti keledai, kerbau, kambing. Makanya saya berulang-ulang menganjurkan fakta bicara. Bukan bicara tanpa fakta. Alhamdulillah banyak orang luar Shiddiqiyyah banyak kagum pada Shiddiqiyyah.
Fakta bicara, banyak gedung-gedung dibangun. Al ikhawn, JM, baitushidiiqin, Monomen hubbul wathon. Berapa ratus jumlahnya. Itu faktu bicara.
Fakta bicara yang kedua, tidak ada bantuan dari pemerintah. Semua sendiri. Bangun sendiri, uang sendiri dari warga thoriqoh shiddiqiiyah. Tidak pernah minta minta kepada pemerintah atau organisasi lain. Tapi nyatanya membangun terus. Ndak tau uang masuk dari mana, karena dari keinsyafan sendiri.
Fakta bicara yang kedua, tidak ada bantuan dari pemerintah. Semua sendiri. Bangun sendiri, uang sendiri dari warga thoriqoh shiddiqiiyah. Tidak pernah minta minta kepada pemerintah atau organisasi lain. Tapi nyatanya membangun terus. Ndak tau uang masuk dari mana, karena dari keinsyafan sendiri.
Fakta bicara, seluruh warga Shiddiqiyyah ekonominya lemah. Orang kaya membangun biasa. Tapi orang Shiddiqiyyah rata rata lemah, tetap membangun. Itu karena di surat Mudasir.
Sudah saya amati, apa yang dilakukan warga, sesuai contoh pada Rosululloh yang prosesnya seperti dalam QS Mudasir. Oleh sebab itu yang baik, lestarinya kebaikan. Tidak hanya sesaat, tapi sampai beratus ratus tahun karena perjuangan itu selalu panjang. Usia manusia sangat singkat, membutuhkan persambungan supaya lestari. Itulah yang perlu saya sampaikan.
Semoga Allah Taala meridhoi kita semua. Amin YRA
Semoga Allah Taala meridhoi kita semua. Amin YRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.