Khutbah Idul Fitri Bapak Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi
1 Syawal 1440H/5 Juni 2019M
Ditulis ulang oleh Ummul Choironi
Mari bertakwa menurut kemampuan masing-masing dlm QS At taghabun 'wattaqulloha mas tatho'tum'.
Agar mudah mengambil kesimpulan khutbah digunakan teori induksi bukan deduksi. Tapi teori induksi, yaitu:
1. Bulan Puasa Ramadhan
2. Taqwalloh
3. Takbir Allohu Akbar
4. Ledakan Rahmatan lil alamiin
Allah SWT berfirman dalam Qur'an yaa ayyuhal ladzi na aamanu kutiba alaikumush shiyaam kama kutiba alalladziina min qoblikum.
Diwajibkan berpuasa ramadhan sebagaimana umat sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Umat Islam diwajibkan puasa Ramadhan 1 bulan penuh untuk menghimpun bermacam2 kebaikan di dalam bulan Ramadhan. Kebaikan puasa, kebaikan tarawih, kebaikan membaca Qur'an, kebaikan tahajjud. Semua dihimpun di bulan Ramadhan.
Himpunan daya dari bermacam2 kebaikan lahir batin tsb memadat, mengkristal, disimpulkan menjadi taqwalloh. La-allakum tattaquun.
Di akhir Ramadhan kebaikan yang sudah mengkristal itu memadat menjadi takwa.
Taqwa itu kumpulan padatan dari seluruh kebaikan. Maka kristalisasi takwa yang sudah dihimpun itu, di akhir bulan Ramadhan diledakkan dalam wujud takbir Allahu Akbar. Ledakan dari takbir itu disebut Rahmatan lil alamiin.
Setelah meledak menimbulkan arus mudik dan arus balik. Arus mudik melintasi benua, negara, kota besar, kota kecil. Ada yang melalui udara, darat, laut. Bergemolong seluruh dunia membawa sesuatu yang bermanfaat untuk pemerataan ekonomi di seluruh dunia khususnya di Indonesia.
Siapa yang bisa membantah bahwa ajaran Islam itu ajaran rahmatan Lil alamiin. Seperti disebut dalam QS Al Anbiya' wamaa arsalnaaka illa rohmatan lil alamiin.
Sebelum Islam datang di Mekah, ia hanya daerah tandus, padang pasir.
Kemudian turun Nurullah ke padang pasir, mengubah dataran tandus itu menjadi cemerlang terkena ledakan rahmatan Lil alamiin. Belum 100 tahun ledakan itu telah mengubah wilayah di sekitarnya menjangkau Mesir, menaklukkan Persia dan Romawi.
Bagaimana ledakan rohmatan lil alamiin? Hingga kubur pun diziarahi, yang tua dan muda, saling memaafkan, tolong menolong dengan wajah berseri-seri.
Saking dahsyatnya ledakan rahmatan lil alamiin kota yang ramai menjadi sepi, desa yang sepi menjadi ramai. Yuhrijul hayya minal mayyiti wayuhrijul mayyita minal hayyi.
Akal sehat siapakah yang mengingkari bahwa Islam adalah agama rahmatan Lil alamiin.
Ledakan rahmatan lil alamiin tidak hanya menimbulkan arus mudik, tapi juga arus balik. Bermacam-macam produksi kembali ada karena ada arus balik.
Bagi orang yang berpikir jernih harusnya berusaha menyelidiki kekuatan lebaran idul Fitri.
Kembali ke kesimpulan khutbah ini.
1. Bulan Puasa Ramadhan
2. Taqwalloh
3. Takbir Allohu Akbar
4. Ledakan Rahmatan lil alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.