Khutbah Bapak Kyai Much.Muchtar Mu'thi - Mursyid Thoriqoh Shiidiqiyyah Menjelang Pemakaman Bp.Abdul Kholiq syahihul Haq Kholifah Shiddiqiyyah - WARGA10-JATENG

Breaking

Minggu, 11 Agustus 2019

Khutbah Bapak Kyai Much.Muchtar Mu'thi - Mursyid Thoriqoh Shiidiqiyyah Menjelang Pemakaman Bp.Abdul Kholiq syahihul Haq Kholifah Shiddiqiyyah



warga10-jateng.com - dilangsir dari laman facebook Ensiklopedia Shiddiqiyyah 10. khutbat bapak kyai ini kami anggap penting sebagai pegangan murid-murid shiddiqiyyah dalam menyikapi tentang seseorang yang wafat sebagaimana seperti yang diajarkan beliau Murysid Thoriqoh Shiddiqiyyah.

.................................................
Khutbah Bapak Kyai Much.Muchtar Mu'thi - Mursyid Thoriqoh Shiidiqiyyah Menjelang Pemakaman Bp.Abdul Kholiq syahihul Haq Kholifah Shiddiqiyyah 
Senin 7 Dzulhijah 1436H/21 Sept 2015M. 
(@ ingsun.shiddiqi10)
Hadirin wal hadirot yang kami mulyakan,
Kapasitas saya di sini sebagai Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Al Mujtabaa yang pada saat ini mursyid thoriqoh di dunia hanya ada satu hanya saya sendiri, oleh sebab itu disini saya akan menyampaikan persoalan wafatnya kholifah Abdul Choliq, namun sebelumnya saya anjurkan jika akan mensholati jenazah tidak usah adzan, tidak usah komat, tidak ada dalilnya di alqur’an dan hadits. Seperti tadi siapa yang mengajarkan ini.

Masalah kematian, malaikat jibril pernah diutus oleh Alloh Ta’ala menyampaikan dawuh kepada nabi Muhammad, malaikat Jibril matur dateng nabi Muhammad.
Ya Muhammad isma si’ta fainnaka mayyitun, wa ahbit maa sikta fainnaka.... wa a'mal ma si’ta fainnaka mayyitun.
Artinya Muhammad silahkan kamu hidup menurut kehendakmu tapi toh akirnya kamu akan mati. Dua cintailah segala sesuatu di dunia ini tapi kamu akan dipisahkan dengan apa yang kamu cintai. Beramalah menurut kehendakmu tapi kamu akan dibalas oleh amal amal yang telah kamu kerjakan. Itu dawuh Alloh Taala pelantara malaikat jibril disuruh menyampaikan kepada nabi Muhammad.

Masalah wafat, ada yang hidup 1000 tahun, 700 tahun toh akirnya mati, seluruh hidup mesti mati hanya satu yang tidak wafat hanya Alloh swt. Jadi masalah wafat masalah masti yg tidak bsa di hindari, cinta mati, benci kepada kematian pasti mati, nabipun kekasih Alloh juga wafat, jadi itu undang undang yg telah ditetapkan Alloh. Bagi orang islam yg jadi persoalan bukan persoalan matinya, asal ruhani kita tidak pisah dengan laa ilaha ilalloh. Dalam alQur'an surat ali imron ayat 91 innalladzinakafaru……..
Artinya orang2 yang tidak menghayati laa ilaha ilalloh pisah dengan roh dan mati dalam kekafiran tidak akan tidak diterima seandainya punya emas sepenuh jagad ini untuk menebus kekafirannya tidak akan diterima. Mereka dalam kesiksaan yang pedih, mereka tidak bisa di tolong. Jadi yang paling utama jangan kita pisah dari laa ilaha ilaloh, masalah pisah dengan orang tua bapak ibu kakak suami itu biasa, tapi bahaya terbesar pisah roh kita dengan laa ilaha ilalloh.

Pokok pangkal Thoriqoh shiddiqiyah adalah laa ilaha ilalloh, tersusun dari 12 huruf, Abdul Kholiq tugas menyampaikan laa ilaha ilalloh kepada masyarakat, dan sudah selesai bulan 12 Dzulhijjah ini. Kewajibannya menyampaikan 12 huruf, wafatnya didalam bulan 12 yaitu bulan dzulhijjah dan saatnya jam 12 malam, ini menunjukan Abdul Kholiq mati Syahidul Haq, ini yang kita harap harap. Tugasnya selesai dalam bulan 12 dzulhijjah, setahun 12 bulan, usia kita semalam 12, sehari 12 jam, laa ilaha ilalloh 12 huruf. Ini tanda-tanda memang Abdul Kholik wafat syahidul haq.

Menurut al Qur'an surat Muhammad ayat 19, faklam annahu laa ilaha ilalloh wastagfir lil mukminina wal mukminat bersumber dengan ayat itu maka saya tetapkan jika mengantarkan jenazah yang jenazah itu laki-laki membaca la ilaha ilalloh, la ilaha ilalloh la ilaha ilalloh wastagfir lil mukminin. Tetapi kalau yang diantarkan itu wanita, wanita Shiddiqiyyah bukan luar shiddiqiyah, khusus shiddiqiyyah bacaannya la ilaha ilalloh, la ilaha ilalloh, la ilaha ilalloh sallimna wal muslimat. Saya ulangi kalau akan solat jenazah jangan pakai adzan tak ada dalam al Qur-an dan hadits.

Sekarang saya sampaiakan kenangan-kenanagan. Pada tahun 2005 saya pergi umroh, diikuti warga shiddiqiyyah 167 orang, dalam rombongan itu diikuti oleh bapak2 kholifah shidiqiyyah dari 7 kabupaten. Dari kabupaten Jombang Malang, Pasuruan, Bojonegoro, Jepara, Kediri, mengikuti rombongan saya umroh. Yang dari Jombang Bapak kholifah Ahmad syafiin, Bapak Kholifah Moch Munif, Bapak Kholifah Muhayarun, Bapak Khokifah Masrukhan Muthi, Bapak Kholifah Sobari Hasan, Bapak Kholifah Abdul Mu’thi, itu yang dari jombang. Yang dari Malang, bapak kolifah Abdul Kholiq, Muhyiddin, dari Jepara bapak kolifah Mundarin, dari Kediri bapak kholifah Munirul Mukhtar dari Pasuruan bapak kolifah Ghozali, kemudian dari Kabupaten Kebumen bapak kholifah Syraif Yusuf, dan dari kabupaten Nganjuk bapak Sukirman. Kemudian setelah selesai umroh semua bapak kholifah kembali ke tanah air, kecuali bapak kholifah Abdul Kholiq melanjutkan ke 15 negara.

Apa sebenarnya saya mengunjungi 15 negara? Pada tahun 2004 saya bermimpi saya bertemu ada tulisan di gapuro bunyinya nasrun minallohi wafathun qorib wabasyirin mukminiin perkiraan saya dalam mimpi itu usia gapuro sudah 1000 tahun. Setelah saya bangun saya lihat, apa saya mimpi shidiq apa mimpi dusta, kebiasaan saya sebelum tidur saya wudlu terlebih dahulu setelah wudlu saya membaca fatehah 1 kali, surat iklas 1 kali, kemudian ayat kursi 1 kali kemudian akir surat hasr 3 ayat. Saya pikir tidak mungkin ini mimpi yg dusta mungkin mimpi shiddiq, kemudian saya cari diamana gapuro itu, kalau di indonesia ndak mungkin karena islam di indonesia blm sampai sebegitu tuanya, mungkin di luar negeri. Kemudian saya cari tulisan itu di 14 negara sampai saya cari ke tiongkok akirnya bertemu di ibukota mesir kairo di pintu gerbang masjid al azhar tapi sudah buram sulit dibaca. Disitu lama saya perhatikan betul bunyinya Nasrum minalloh wafathun qorib wa basyiril mu'minin. Kembali dari luar negeri saya perintahkan seluruh gapuro JM di indonesia harus ditulisi Nasrum minalloh wafathun qorib wa basyiril mukminin dan fainsyalloh sejarah tertulisnya ayat Nasrum minalloh wafathun qorib wa basyiril mukminin akan saya bukukan akan saya jadikan buku akan saya ceritakan secara mendetail dan rahasia. Semoga Alloh taala meridloi kita. apa yang saya katakan global saja.

Maasyirol muslimin rohimakumulloh
Keluaga bapak Kholik jangan terlalu sedih, boleh sedih jangan terlalau, boleh menangis jangan terlalau karena Abdul Kholiq tidak pisah dengan laa ilaha ilalloh dan matinya mati syahidul haq yang bicara ini Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah tau masalah rahasia itu. Pada waktu menjelang wafatnya saya usul kepada Alloh barangkali ditambah panjang umur, tapi tidak ada tanda tanda memang Alloh menghendaki seperti itu, tapi di dalam laa ilaha ilalloh itu ada surga yg di istilahkan dalam hadits……… bukan surga yang seperti diceritakan dalam buku buku itu, surganya begini begini, yg seperti dipahami umum itu bukan itu, ini surga yg tak terbanding, adanya ada di dalam laa ilaha ilalloh. istilahnya dalam hadits tak pernah mata di manapun bisa melihat. Seluruh dunia tidak pernah mendengar ceritanya bagaimana, karena tidak bisa digambarkan, tidak bisa dibayang bayangkan dengan fikiran dan hati. Dimasalkan didalam alAur-an istilahnya ada beberapa macam, istilah lain disebut Hisnulloh. Jadi hisnulloh itu istilah lain syurga di dalam laa ilaha ilalloh tidak sembarangan orang ahli ibadah mencapai itu. Dan Alhamdulilah tugas para kholifah ini menyampaikan laa ilaha illalloh supaya yg menyampaikan dan yg menerima supaya sama sama tidak lepas ruhnya dari laa ilaha illalloh. Jadi kalau wulu, kulit, daging, getih, otot, balung, sumsum, semuanya itu mengandung daya dari roh, daya itu akan membentuk surga yg saya tadi saya sebutkan. Itulah sebabanya darisegi masalah itu saya ucapkan alhamdulilah tapi dari segi musibahnya kami ucapkan inna lillahi wa inna ilahi rojiun.
 .................................
semoga bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.