- WARGA10-JATENG

Breaking

Minggu, 11 Agustus 2019







PENGINGAT / SERUAN MURSYID THORIQOH SHIDDIQIYYAH KEPADA SELURUH WARGA THORIQOH SHIDDIQIYYAH MASALAH KEMATIAN
 
BISMILLAHIROHMANIRROHIM
QOLA ROSULULLOH SHOLALLOHU ALAIHI WASALLAM : “ INNAL QOBRO AWWALU MANAAZILIL AAKHIROH – FA INNAJAA MINHU FAMAA BA’DAHU AISARO MINHU WA IN-LAM YANJU MINHU FAMAA BA’DAHU ASYADDU MINHU”.
Telah bersabda Rosululloh SAW :” Sesungguhnya alam kubur itu awalnnya tempat alam akhirat. Maka jikalau selamat dari padanya maka setelahnya akan lebih mudah dari padanya. Dan jikalau tidak selamat dari padanya, maka setelahnya akan lebih berat dari padanya”
Hadist ini keterangan dari Sahabat Utsman bin Affan r.a. diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Hakim.
Saya nukil dari Kitab Hadist Jami’us Shoghir Jilid-I Bab huruf Alif-nun, halaman/143.
Penjelasan -1:
  1. Semua manusia hidup di dunia ini pastilah akan meninggalkan dunia, kemudian masuk alam kubur atau Barzkh.
  2. Di alam kubur itu manusia ditahan semuanya sampai menunggu Kiamat Kubro.
  3. Setelah Kiamat Kubro manusia meneruskan perjalanan ke alam Akhirat / Mahsyar.
  4. Alam kubur adalah awalnya Alam Akhirat. Jika di Alam Kubur itu manusia selamat, maka di Alam Akhirat akan mengalami kemudahan-kemudahan, artinya tidak akan mengalami kesulitan-kesulitan.
  5. Jika di dalam Alam Kubur itu manusia tidak selamat, maka di Alam Akhirat akan mengalami kesulitan-kesulitan yang hebat.
Penjelasan-2 :
Sepanjang kita hidup di dunia ini, kita memakai pakaian yang beraneka warna dan ada yang mahal-mahal sampai harga jutaan.
Akan tetapi semuanya pakaian yang kita pakai waktu hidup di dunia ini betapapun baiknya dan mahalnya pastilah akan kita tinggalkan di dunia ini, tidak ada satupun yang kita bawa ke Alam Kubur, meskipun perhiasan-perhiasan yang mahal harganya, umpamanya emas, berlian, intan, zamrut, dan lain-lainnya.
Adapun pakaian yang harus disertakan ke Alam Kibur hanyalah “KAIN KAFAN” saja. Padahal di Alam Kubur itulah ketentuan diri kita, apakah kita akan mengalami kemudahan atau kesulitan nanti di Alam Akhirat.
Itulah sebabnya PIMPINAN THORIQOH SHIDDIQIYYAH mengadakan PERANGKAT AL-KAAMILAH dan Kursus-Kursus Cara melaksanakannya pula.
Kita menyaksikan banyak orang yang mengeluarkan harta bendanya yang begitu banyaknya untuk membeli pakaian yang mahal-mahal, padahal ada yang setiap tahun. Kadang-kadang ada yang setiap akan mendatangi satu acara toh tidak merasa berat.
Mengapakah ada yang keberatan membeli Pakaian Kaamilah yang hanya sekali seumur hidup ?. Padahal pakaian terakhir itulah maha penting, apalagi di dalamnya ada RAHASIA HISNULLOH.
- Fikirkanlah dengan sungguh-sungguh !.
- Rasakanlah dalam hati dengan benar – benar !.
- Insyafilah dengan sedalam-dalam ke insyafan !.

Penjelasan –3

QOLA RUSULULLOH SHOLALLOHU ALAIHI WASALLAMA:
“ BU’ITSTU ILAN NAASI KAAFFATAN, FAIN LAM YASTAJIIBUULII FA ILAL ‘AROBI, FAIN LAM YASTAJIIBUULII FA ILAA QURAISYIN, FAIN LAM YASTAJIIBUULII FA ILAA BANI HASYIM, FAIN LAM YASTAJIIBUULII FA ILAYYA WAHDII”.
Telah bersabda Rosulullah SAW. : “ Aku diutus kepada seluruh manusia. Maka jika mereka tidak menyambut ajakan ku, maka ajakanku saya tujukan kepada bangsa Arob khusus. Jika bangsa Arob tidak menyambut ajakanku, maka saya tujukan kepada kaum Quraisy. Jika kaum Quraisy tidak menyambut ajakanku, maka saya tujukan kepada bani Hasyim. Jika bani Hasyim tidak menyambut ajakan ku , maka saya tujukan kepada diriku sendiri”. ( Hadits ini keterangan dar sahabat Kholid bi Sa’dan, diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad, tersebut di dalam Kitab Hadits Jami’us Shoghir-Bab huruf “BA’ “ jilid-I halaman/216).
Keterangan :
  1. Rosulullah Sholallohu ‘alaihi wasallam di utus oleh ALLOH Ta’ala untuk seluruh manusia.
  2. Jika manusia-manusia di luar bangsa Arab tidak mau mengikutinya, iya untuk bangsa Arab saja.
  3. Jika bangsa Arab tidak mau, iya untuk kaum Quraisy.
  4. Jika kaum Quraisy tidak mau, iya untuk bani Hasyim.
  5. Jika Bani Hasyim tidak mau pula, iya untuk diri Rosululloh sendiri.

Penjelasan-4

Begitu pula :
  1. AJAKAN MURSYID THORIQOH SHIDDIQIYYAH ini saya tujukan kepada seluruh murid-murid Shiddiqiyyah.
  2. Jika murid-murid Shiddiqiyyah tidak mau, iya untuk Kholifah-kholifah dan Kader-kader Shiddiqiyyah.
  3. Jika Kholifah-kholifah dan kader-kader Shiddiqiyyah tidak mau, iya untuk keluarga Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah sendiri.
  4. Jika keluarga Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah tidak mau, iya untuk diri Mursyid sendiri.
Wassalamu ‘ala manit taba’alhuda
Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah
Muhammad Muchtar Mu’thi
Yaumul Khomis Wage
27 Jumadil Akhir 1415H / 1 Desember 1994M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.